Sabtu, 14 Maret 2009

Penampakan di konser d'masiv ?

Berikut adalah foto penampakan hantu saat konser d`masiv di Jayapura seperti yang banyak diberitakan oleh media massa, seperti halnya detikhot.com yang juga turut mengulas berita tersebut dengan judul "d'Masiv Pentas Ditemani Penampakan di Jayapura?"



Berikut adalah berita lebih lanjut menganai penampakan hantu saat konser d`masiv seperti yang dikutip Karo Cyber dari situs detikhot.com :

Melalui milis-milis beredar kabar d'Masiv pentas ditemani sebuah penampakan dari makhluk halus saat pentas di Jayapura. d'Masiv mengaku bingung dengan kabar tersebut. Benarkah?

Aksi pentas d'Masiv yang ditemani sebuah penampakan berwarna putih itu berhasil tertangkap kamera ponsel. Namun hingga kini belum diketahui secara pasti apakah benar sosok berpakaian serba putih itu adalah makhluk halus.

Kala itu dMasiv dan J-Rocks tengah tampil di Lapangan Papua Trade Center, Entrop, Jayapura Selatan. Penduduk lokal yang menyaksikan sosok tersebut sangat yakin itu adalah penampakan.

"Kita sendiri nggak yakin itu benar apa nggak. Cuma di belakang panggung itu ada backdrop poster kita sama J-Rocks. Katanya penampakannya berdiri di samping aku, cuma aku sih waktu itu nggak ngerasain apa-apa," ujar Kiki sang gitaris saat berbincang dengan detikhot di FX Music, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (23/2/2009).

Kiki mengaku tak menemukan hal yang aneh pada pentas d'Masiv, 13 Februari lalu tersebut. Hanya saja pada giliran band asal Ciledug itu tampil, hujan deras menyambut mereka.

Gitaris berambut keriting itu juga mengaku tak yakin bahwa sosok penampakan itu berada di dekatnya. Kiki percaya itu bukan d'Masiv melainkan J-Rocks.

"Cuma kalau memang dia ada beneran di dekat d'Masiv ya bagus. Berarti bukan cuma manusia aja yang suka musik," canda Kiki.

kONSER D'MASIV DENGAN J-ROCKS DI PAPUA DITONTON MAKHLUK HALUS ?

Wawwwwwww!!!!

berita hangat di dunia music tanah air lagi heboh-hebohnya dengan konser d’massiv yang berlangsung di Lapangan Papua Trade Center (PTC) Entrop, Jayapura Selatan, Jumat (13/2) lalu, yang ternyata meninggalkan ceritera menarik, yakni penampakan.

hantu d'massiveKonon konser itu tidak hanya di hadiri banyak orang bahkan makhluk halus yang juga ikut menyaksikan suara khas dari vokalis d’massiv. sosok “Hantu wanita berambut panjang itu” berdiri di samping personil d’massiv. sosok yang serba berpakaian putih itu terekam video dari sebuah handphone milik salah seorang penonton, bahkan kini sudah heboh karena telah beredar luas di tengah masyarakat. Hanya saja, kebenaran penampakan hantu wanita tersebut, belum dapat dipastikan. Dari rekaman video handphone yang berlangsung sekitar 1,48 menit tersebut, sempat terlihat berada di belakang panggung saat group band yang terkenal lewat hits andalanya, Cinta Ini Membunuhku, tepat di belakang sang gitaris.

Tapi dari ahli telematika roy surya mangatakan kepada tim Silet “itu kemungkinan adalah efek dari asap yg ada di panggung yg terkena cahaya dan benda-benda lain di panggung”

dan dari ki gendeng pamungkas seorang ahli kebatinan juga mendukung pernyataan roy suryo, setelah di terawang Ki gendeng pamungkas tidak merasakan ada makhluk gaib dan beliau mengatakan itu adalah efek dari asap panggung yg tertiup angin dan terkena cahaya.

waaaaaaahhh…sekarang video itu beredar sangat luas yang menjadi berita terhangat!!!

tapi jika kita liat dengan gambar hasil video yang di cut/gambar/foto emang seperti sosok wanita berambut panjang dan berbaju serba putih. saya yakin ada nya makluk lain di dunia ini, tapi jika di liat video nya, maka itu keliatan dari asap yang mengepul….

Sabtu, 07 Februari 2009

Cinta Sampai Disini

mencoba tuk pahami

mencari celah hatimu

bila harus menangis aku kan menangis

namun air mata ini telah habis

Chorus :

segalanya telah kuberikan

tapi kau tak pernah ada perhatian

mungkin kita harus jalani

cinta memang cukup sampai di sini

mencoba tuk rasuki

menyentuh palung jiwamu

bila harus mengiba, aku kan mengiba

namun rasa ini telah sampai di ujung lelahku

Chorus :

segalanya telah kuberikan

tapi kau tak pernah ada perhatian

mungkin kita harus jalani

cinta memang cukup sampai di sini

Cinta Sampai Disini

telah habis kata terangkai
untuk membuatmu kembali mengingat
semua apapun janjimu

aku mohon dengan sangat kepadamu
waktu bersama denganmu
tak sebanding dengan
hancur hatiku begitu
membekas di hidupku

aku mohon dengan sangat
kepadamu...

Kembalilah...wahai sayangku
hanya itu yang membuat aku tenang
Kembalilah...kembali padaku
aku takkan pernah bisa hidup
tanpamu...

Kembalilah...wahai sayangku
hanya itu yang membuat aku tenang
Kembalilah...kembali padaku
aku takkan pernah bisa hidup
Kembalilah...wahai sayangku
aku takkan pernah bisa hidup
dengan dia...
dengan dia...
dengan dia...

Tak bisa hidup Tanpamu

telah habis kata terangkai
untuk membuatmu kembali mengingat
semua apapun janjimu

aku mohon dengan sangat kepadamu
waktu bersama denganmu
tak sebanding dengan
hancur hatiku begitu
membekas di hidupku

aku mohon dengan sangat
kepadamu...

Kembalilah...wahai sayangku
hanya itu yang membuat aku tenang
Kembalilah...kembali padaku
aku takkan pernah bisa hidup
tanpamu...

Kembalilah...wahai sayangku
hanya itu yang membuat aku tenang
Kembalilah...kembali padaku
aku takkan pernah bisa hidup
Kembalilah...wahai sayangku
aku takkan pernah bisa hidup
dengan dia...
dengan dia...
dengan dia...

Merindukanmu

Saat aku tertawa diatas semua

Saat aku menangisi kesedihanku



Aku ingin engkau selalu ada

Aku ingin engkau aku kenang



Reff :



Selama aku masih bisa bernafas

Masih sanggup berjalan kukan slalu memujamu

Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana

Dengarkanlah aku kumerindukanmu



Saat aku mencoba merubah segalanya

Saat aku meratapi kekalahanku



Aku ingin engkau selalu ada

Aku ingin engkau aku kenang



Back to reff :

Cinta ini membunuhku

Cinta Ini Membunuhku
Kau membuat ku berantakan
Kau membuat ku tak karuan
Kau membuat ku tak berdaya
Kau menolakku acuhkan diriku

Bagaimana caranya untuk
Meruntuhkan kerasnya hatimu
Kusadari ku tak sempurna
Ku tak seperti yang kau inginkan

Reff:
Kau hancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini membunuhku..

Dilema

Aku Masih Termenung

Di Tengah Kesepian

Berharap Sesuatu

Yang Tak Pasti



Engkau Sangat Menjeratku

Sungguh Ku Hanya Inginkan

Hatimu Yang Telah Termiliki



Iblis Di Dalam Dada Ini

Terus Mengusik Keyakinanku

Ku Bertanya Apakah Aku Bisa

Memiliki Hatinya



Aku Merasa Tenang

Saatku Mencoba Untuk

Selalu Membayangkan Wajahmu




Iblis Di Dalam Dada Ini

Terus Mengusik Keyakinanku

Ku Bertanya Apakah Aku Bisa

Memiliki Hatinya

Dan Kamu

Rasa Gundah Yang Kini Melanda Perlahan Pergi

Rasa Sakit Yang Terus Menghujan Perlahan Sirna



Ku Rasa Tenang Saatku Bayangkan Wajahmu



Reff :



Dan Kamu, Mengisi, Hatiku Yang Kosong

Dan Kamu, Warnai, Hidupku Yang Sepi



Rasa Perih Yang Dulu Menyiksa Perlahan Hilang

Rasa Bahagia Yang Kurasakan Saat Mengenalmu




Ku Rasa Tenang Saatku Bayangkan Wajahmu



Back To Reff :

Diam Tanpa Kata

Kau Diam Tanpa Kata

Kau Seolah Jenuh Padaku

Ku Ingin Kau Bicara

Katakan Saja Apa Salahku



Sungguh Aku Tak Mengerti

Apa Yang Telah Terjadi Dan

Ku Tak Ingin Kau Pergi Jauh Dari Hidupku



Reff :



Kau Takkan Pernah Sadari

Betapaku Mencintaimu

Kau Yang Selalu Aku Banggakan



Ku Ingin Kau Bicara

Katakan Saja Apa Maumu

Lihat Aku Coba Kau Mengerti


Ini Semua Bisa Teratasi

Resapilah Semua Yang Pernah Kita Lakukan



Kau Takkan Pernah Sadari

Betapaku Mencintaimu

Kau Yang Selalu Aku Banggakan



Kau Takkan Pernah Mengerti

Betapaku Menyayangimu

Kau Yang Selalu Aku Inginkan



Kau Yang Kuinginkan...

Kau Yang Kubutuhkan...

Kau Yang Kuharapkan...

Di antara Kalian

Ku akui ku sangat sangat menginginkan mu
Namun kusadari ku diantara kalian
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi

Ku akui ku sangat sangat mengharapkan mu
Tapi kini ku sadar ku tak akan bisa
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi

Reff:
Lupakan aku kembali padanya
Aku bukan siapa siapa untukmu
Ku cintaimu tak berarti bahwa ku harus milikimu slamanya

Ku akui ku sangat menginginkan mu
Tapi kusadari ku diantara kalian
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi

Back to Reff:

Tak Pernah Rela

#:]
Terlambat aku masuki kehidupanmu
Saat kau terjebak komersialnya nafsu
Memang tak berguna
Untuk sesali yang tlah terjadi

[Reff:]
Sekali lagi aku katakan
Ku tak pernah rela
Biarkan tubuhmu dijamah mereka
Sekali lagi aku katakan
Ku tak pernah rela
Tapi kuterima kau apa adanya

[#] [Reff]

[interlude]
[Reff]

Luka Ku

Sebenarnya ku tak pernah ada rasa cinta
Aku tak mengerti
Seolah kau beri harapan yang pasti
Membuaiku dengan penuh keindahan

Tanpa disadari cinta itu hadir
Dan aku tak sanggup menghindari
Kau berikan aku kesejukan
Yang tak pernah sku rasakan sebelumnya

Reff :
Tapi ternyata kau ada yang memiliki
Sungguh kau buatku kecewa
Aku terluka melihatmu dengannya
Sungguh ku ingin kau menyadari

Tanpa disadari cinta itu hadir
Dan aku tak sanggup menghindari
Kau berikan aku kesejukan
Yang tek pernah aku rasakan sebelumnya

Back To Reff

Ingin aku untuk melupakan bayanganmu
Berhenti untuk mengejarmu… Ooo…Ooo

Back To Reff

Sebelah Mata

Mungkin aku tak berarti
Di hidupmu
Kau selalu memandangku
Dengan sebelah matamu

Kau pernah membuatku
Berdecak kagum
Tapi kelakuanmu itu
Buatku hilang selera

Aaa…huhuu… tak ada harganya lagi dimataku
Aaa…huhuu… menyesal itu yang akan engkau dapatkan

[Reff:]
a..ku hanya ingin kamu bisa mengerti
ku takkan tinggal diam
menyikapi apa yang telah kau perbuat
selalu rendahkan aku

a..ku hanya ingin kamu bisa mengerti
ku takkan tinggal diam
menyikapi apa yang telah kau perbuat
selalu rendahkan aku

Kau pernah membuatku
Berdecak kagum
Tapi kelakuanmu itu
Buatku hilang selera
Aaa…huhuu… tak ada harganya lagi dimataku
Aaa…huhuu… menyesal itu yang akan engkau dapatkan

[Reff 3x]

iLFeeL (Manusia tak Berharga )

Kau buat…
Dirimu seakan paling sempurna
Dan ku tak tahu apa yang kau fikirkan
Yang kau inginkan

[#:]
Dan akhirnya…
S’galanya telah terungkap semua
Kau tak lebih dari manusia tak berharga
Aku terluka…

[Reff:]
Nafas lahir benciku terlahir
Saat kemunafikan dirimu terungkapkan
Oohh… jangan fikir aku kan bersedih
Meski kau telah kianati
Cintaku yang terdalam

[#] [Reff]
[interlude]
[Reff 2x]
Kau sakiti aku…
Khia..nati… aku…
Kau sakiti aku…
Khia..nati… aku…

Aku Percaya Kamu

Aku Percaya Kamu

Hidup Ini Takkan Berarti Tanpa Kau Disisiku

Aku Percaya Kamu...ooo...

Kau Takkan Pernah Berhenti Tuk Selalu Mencintaiku



Back To Chorus:



Woo..Ooo..

Aaa..Aaa..Ooo...Ooo



Yang Kutahu Kau Selalu Sejukkan Hatiku

Yang Kutahu Kau Selalu Ada Di Saatku

Membutuhkanmu Kau Selalu Ada

Disaatku Rapuh (2x)

Disaatku Jatuh

lagu d'masiv nyontek band luar negeri ?

d'masiv Pictures, Images and Photos Memang benar semakin tinggi pohon tumbuh akan semakin kencang angin yang menerpa. Band tanah air, d Masiv, yang namanya semakin dikenal di ranah musik Indonesia akhirnya mendapatkan pengalaman tersebut.

Lagu-lagu mereka yang sedang populer sekarang ini kabarnya dituding sebagai lagu jiplakan. Disinggung soal ini, d Masiv yang ditemui selepas syuting di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (07/01) dini hari tadi mengaku tidak terlalu tertekan menghadapi tudingan semacam itu.

"Bagi kami, plagiat itu sah-sah aja. Apalagi karena kita lagi disorot. Basic-nya delapan lagu tersebut terinspirasi dari ngedengerin band-band Barat sehingga terciptalah lagu-lagu itu," ungkap Ryan, vokalis d Masiv.

"Kita tetep akan jalan meski dibilang niru. Dan biarin apa adanya, kritikan selalu kita terima dan tidak membuat kita drop. Kita akan tetap berkarya ke depannya akan lebih baik. Kita harus introspeksi. Yang pasti akan tetap d Masiv banget," tambahnya.

Lagu-lagu d Masiv yang dituduh menjiplak itu sendiri ada delapan lagu dari album pertama mereka, di antaranya Tak Pernah Rela yang dianggap meniru lagu Is It Any Wonder milik Keane dan Cinta Ini Membunuhku yang dianggap meniru lagu I Don't Love You Like I Loved You Yesterday milik My Chemical Romance.

Walau begitu, Ryan mengaku bahwa dukungan penggemarnya tetap mengalir untuk mereka. "Fans tetap kasih support dan kita akan tetap berkarya," pungkasnya.

Ayu HAstari sudah memperkenalkan Ryan d'Masiv pada kedua orangtuanya ?

1_230651677l.jpg
Presenter MAK COMBLANG yang juga aktif jadi pembawa acara INBOX, Ayu Astari, mengaku amat senang bisa jadi teman dekat pentolan d Masiv, Ryan. Dia bahkan sudah mengenalkan vokalis band yang sedang naik daun itu pada kedua orang tuanya.

"Pertama kali kenal Ryan itu waktu di Jogja waktu syuting INBOX. Dulunya aku nggak tahu d Masiv kayak apa ya. Apa bandnya itu bagus, ntar bandnya kacangan. Tapi banyak temen-temen yang bilang lagunya bagus, banyak yang suka. Akhirnya aku cobain denger lagunya, asyik juga. Setelah itu kenalan, tukeran nomer HP, trus sampe sekarang saling curhat," tuturnya mengenai asal mula kedekatannya ini.

Dara cantik ini mengungkapkan bahwa kesopanan Ryan-lah yang membuatnya menjadi suka pada cowok itu. Ayu juga tak menampik jika dia berharap kedekatannya bisa berjalan ke arah yang lebih lanjut.

"Jadian sih belum, sejauh ini masih temen curhat. Ya kalau jalannya ke sana ya syukur," tuturnya saat ditemui di tempat syuting MAK COMBLANG, di daerah Fatmawati, Jaksel, Minggu (18/01). "Ryan udah pernah kukenalin sama orang tua. Waktu itu mau bikin demo, trus mampir ke rumah, sekalian aja aku kenalin."

Ngamen untuk biaya ngeband

Inilah salah satu band baru yang sedang naik daun. Berformasi Rian, Kiki, Rama, Wahyu , dan Rai, D’Masiv cukup matang di arena festival band. Meski untuk itu, band yang lahir pada 3-3-2003 ini harus banting tulang mencari uang pendaftaran. Kini mereka telah memetik hasilnya, tekad yang kuat bisa menyingkirkan segala rintangan.

Awalnya nama band kami bernama Massive, karena artinya sesuatu yang besar. Nama juga kan, sebuah doa. Dari awal berdiri, kami langsung bergerilya dari satu festival musik ke festival musik lainnya. Ini dilakukan untuk mengasah kemampuan, sekaligus mengenalkan band pada khalayak musik. Saking seriusnya bermusik, kami membuat target, seminggu paling sedikit ikut 1 festival.

Untuk biaya pendaftaran, tentu saja kami patungan. Tapi, kalau semua personil sedang tak punya uang, kami pun tak segan-segan mengamen naik turun bis kota. Metromini jurusan Ciledug-Blok M adalah bis langganan kami. Mulanya deg-degan juga. Paling grogi saat harus bicara pada para penumpang bis, sebelum mulai beraksi.

Saking seringnya ikut festival, kami kerap bolos sekolah. Mulanya, pihak sekolah mempertanyakan. Tapi setelah tahu kegiatan kami positif, akhirnya kami diizinkan tak masuk kelas tiap ada festival. Kadang, untuk 1 festival, kami bolos sampai 2 hari.

Tak hanya pihak sekolah yang mulanya kurang menunjukkan dukungan. Orangtua kami pun mulanya merasa ragu. Apalagi saat kami mulai menunjukkan keseriusan di musik dan memilih tak melanjutkan kuliah dulu. Di mata orangtua, dunia musik tak menjanjikan masa depan yang cerah.

Padahal, bakat seni yang mengalir di diri kami, mereka yang wariskan, lo. Misalnya saja Rian yang bernama asli Rian Ekky Pradipta. Sejak kecil Rian yang kelahiran 17 November 1986 ini sudah dicekoki musik oleh Ayahnya yang adalah pemusik.

Dari umur 3 tahun, Rian sudah sering dibawa naik-turun panggung. Kala itu, Rian kecil yang cengeng dan sangat takut pada tikus, tak canggung melompat-lompat di atas panggung mengikuti musik rock ‘n rol yang dibawakan sang Ayah yang sering manggung di berbagai kafe.

Suara emas Rian pun sudah terlihat sejak usia dini. Meski kemampuan menyanyinya baru diakui setelah duduk di bangku SMP, tapi dari kecil Rian kerap memenangi lomba Adzan dan lomba baca Al Quran, selain juga berprestasi di bidang akademis.

Melebihi sang kakak, Rian, prestasi Kiki di bidang akademis luar biasa menonjol. Sedari kecil, Kiki yang punya nama lengkap Dwikky Aditya Marsall ini dikenal sebagai anak pandai yang pendiam. Dari usia TK, Kiki selalu menuai pujian para guru. Kiki selalu mendapat rangking 1. Saking pintarnya, Kiki sampai-sampai pernah mendapat beasiswa dan ditawari untuk loncat kelas.

Namun soal musik, Kiki kecil kalah dibanding sang kakak. Kala itu bakat musik Kiki memang belum terlihat. Tapi tak berarti Kiki tak punya kiprah sama sekali. Selain sempat merasakan jadi juara lomba Adzan, Kiki yang kelahiran Yogyakarta, 21 November 1988 ini pun pernah bergabung dengan grup qasidah di sekolahnya.

Koki Ngeband
Bakat musik yang besar dari usia dini justru ditunjukkan oleh Nurul Damar Ramadhan alias Rama. Dari kelas 3 SD, Rama sudah tergila-gila pada musik. Sang kakak tertualah yang mengenalkan Rama pada dunia satu ini. Selain mengajari main musik, sang kakak juga sering mengajak Rama kecil menonton konser grup band besar seperti Gigi dan Slank.

Karena dasarnya memang berbakat, sejak kelas 4 SD, Rama sudah diterima bergabung dalam grup band yang personilnya sudah duduk di bangku SMA dan kuliah. Melihat keseriusan Rama, orang tuanya pun memberi izin. Apalagi, sejak kecil Rama adalah anak yang baik dan penurut.

Saking baiknya, Rama jarang sekali menyusahkan orang tuanya. Kalau ingin membeli sesuatu, Rama yang lahir di Jakarta, 2 Mei 1987 ini memilih menabung uang jajannya. Jika telah lama menabung tapi uang yang terkumpul belum cukup, baru deh, Rama minta bantuan orangtuanya. Tak hanya jadi anak baik di rumah, di sekolah pun Rama jadi tauladan berkat prestasi akademis dan kegiatannya di pramuka.

Sementara Wahyu alias Wahyu Piaji, terkenal pemalu dan pendiam sedari kecil. Wahyu bocah amat jarang bergaul. Teman bermainnya bisa dihitung dengan jari. Di dalam kelas, paling Wahyu ngobrol dengan teman sebangkunya saja. Hal ini terus berlanjut hingga SMP, bahkan SMA. Berantem atau tawuran, tak ada dalam kamus pria kelahiran 1 Februari 1987 ini. Tapi jangan tanya bakat musiknya. Kelas 6 SD Wahyu sudah bergabung dengan sebuah band.

Nah, di antara 5 personil Massive, Rayyi Kurniawan lah yang bakat musiknya paling akhir muncul. Rai kecil lebih tertarik dengan olahraga beladiri daripada berkesenian. Mengikuti jejak sang kakak, Rai aktif di pencak silat. Rai yang kelahiran Jakarta, 3 Maret 1988 ini adalah bocah yang ambisius. Kalau melihat anak tetangga punya mobil-mobilan baru, Rai akan menuntut yang lebih bagus pada orang tuanya. Kalau tak dikabulkan, Rai akan ngambek.

Di bangku SMP, Rai mulai nakal. Selain suka bolos dan memintai uang teman-temannya, Rai juga sering berantem, bahkan ikut tawuran. Lucunya, kenakalan Rai berakhir gara-gara ia terdampar di sekolah pariwisata, setelah lulus SMP. Menyimpang dari musik, Ray malah mengambil jurusan masak alias koki.

Banci Tampil
Demikianlah bakat-bakat otodidak bergabung di bawah bendera Massive. Jika banyak anak muda ngeband hanya karena iseng atau keren-kerenan, Massive tidak. Terbukti, setiap kali manggung atau ikut festival, Massive selalu membawakan lagu sendiri. Memang, sejak di bangku SMP, Rian sudah sering mencipta lagu.

Tapi kelebihan satu ini tak serta merta membawa Massive menjadi juara di tiap festival. Namanya juga anak baru, awalnya Massive lebih sering kalah daripada menang. Malah, pernah Massive menanggung malu gara-gara saat tampil di panggung, masing-masing personil memainkan alat musik di kunci yang berbeda.

Satu yang pasti, setiap mengikuti festival, Massive selalu serius. Tak ada kata main-main. Maklum, kalau menang, selain dapat piala, biasanya juga ada hadiah uang. Dari uang hadiah inilah Massive bisa menyambung nafas di dunia musik. Tapi tak semua festival memberi hadiah dalam jumlah besar, lo.

Pertama kali menang, Massive hanya mengantongi uang 300 ribu rupiah. Itu pun harus dibagi berlima. Seiring berjalannya waktu, nama Massive mulai disegani di jalur festival. Massive pun mulai berani menjajal festival yang menjanjikan hadiah lumayan, berkisar di angka jutaan. Meski begitu, Massive tak lantas pilih-pilih. Kecil atau besar, festival 17 Agustus-an tingkat RT hingga festival kelas nasional, semua diikuti. Selain mengejar hadiah, kami memang tergila-gila naik panggung. Istilahnya “banci tampil”.

Bahkan, saking senangnya jadi pusat perhatian, setiap ada kegiatan di lingkungan sekitar, Massive pasti menawarkan diri. Manggung di acara sunatan, sampai jadi band kawinan pun dijalani. Kami memang sangat menikmati setiap detik beraksi di atas panggung. Seminggu tak naik panggung, rasanya bete setengah mati.

Masivers (Fansnya d'Masiv)

Ketenaran seorang bintang atau musisi, yang sebenarnya tak dapat lepas dari penggemar. Hal serupa yang nampaknya jadi pemikiran grup band d Masiv hingga mereka membentuk fans club demi menyatukan penggemar mereka. Grup band yang digawangi Rian (vokal), Kiki (gitar), Rama (gitar), Why (drum), dan Rai (bass) ini hari Minggu (29/06/08) launching fans club mereka di Blok M Plaza. Fans club baru ini diberi nama Masiver.

Menurut vokalis grup ini, pembentukan fans club ini untuk menanggapi respon para penggemar yang antusias dengan keberadaan mereka. Walau diakui, masih penggemar Jakarta yang paling heboh menyambut mereka, tapi fans di daerah lain pun tak kalah antusiasnya. “Fans bagi kita bagaikan jantung, tanpa mereka kita bukan apa-apa. Sejauh ini masih Jakarta, yang responnya paling meriah. Tapi selama kita manggung di kota-kota lain, respon mereka sangat antusias. Ini merupakan kemajuan yang sangat cepat buat d Masiv. Karena baru beberapa bulan kita merilis album,” ungkapnya.

Mengingat umur mereka yang masih terbilang muda di belantika musik tanah air, tentu saja tanggapan antusias ini membuat grup ini patut berbangga diri. “Respon seperti ini suatu kebanggaan buat kami. Kami berharap dengan adanya fans club Masiver, kita lebih dekat dengan penggemar. Dan tidak ada lagi batasan antara kota dengan fans,” tambah Rian mewakili teman-temannya.

d'Masiv

Setelah mondar-mandir ke berbagai perusahaan rekaman, akhirnya D’Masiv menemukan jalan menuju tenar.

Selain bergerilya mengikuti berbagai festival, Massive juga menjalani apa yang dijalani banyak band-band baru yang ingin menggapai dapur rekaman. Yaitu membuat demo tape dan mengirimkannya ke berbagai label rekaman besar. Namun nasib baik belum berpihak pada kami. Tak satupun demo yang kami kirim mendapat tanggapan memadai.

Karena tak kunjung menuai hasil, suatu hari kami bertindak nekat. Rian dan Rai mendatangi rumah Jan Djuhana, bos SONY BMG, yang juga dikenal melahirkan banyak penyanyi dan band top. Alamatnya kami dapatkan dari salah seorang saudara dekat. Pagi-pagi sekali, tepatnya jam 6, kami sudah berdiri di depan pintu gerbang rumah Pak Jan. Kami takut kalau kesiangan, Pak Jan yang orang sibuk itu sudah berangkat kerja.
Setelah menunggu lama, barulah kami bisa bertemu Pak Jan. Kala itu Pak Jan muncul dengan celana pendek dan wajah mengantuk. Begitu tahu kami hanya mau mengantarkan demo tape, Pak Jan terlihat terganggu. Dengan tegas beliau menyuruh kami mengirimkan saja demo tape tersebut ke kantornya. Gagal sudah impian kami bergabung dengan label besar.

FESTIFAL PEMBUKA JALAN
Tahun 2006, Massive akhirnya meraih apa yang dicita-citakan semua grup band di dunia ini, yakni punya album sendiri. Album perdana Massive ini diluncurkan lewat jalur independen. Ceritanya, saat mengikuti sebuah festival, kami didatangi seseorang yang tertarik untuk membiayai pembuatan album. Sayangnya, album Menuju Nirwana ini enggak laku di pasaran. Promosinya memang nyaris tidak ada.

Punya album sendiri, nasib Massive bukannya membaik, malah jadi terpuruk. Kami tak bisa lagi ikut festival, karena hampir semua festival tak mau menerima peserta yang sudah menelurkan album. Hampir 6 bulan hidup kami sepi tanpa kegiatan musik yang berarti. Alhasil keuangan pun jadi kembang-kempis. Padahal, saat aktif ikut festival, pendapatan kami cukup lumayan.

Yang sulit, saat itu kami sudah tak berani lagi minta uang pada orangtua. Malu! Sebab, setamat SMA kami tak melanjutkan ke bangku kuliah, karena ingin serius dan konsentrasi di musik.

Tentu saja keputusan tak kuliah itu kurang direstui orangtua kami. Kami sih, maklum. Orangtua mana sih, yang tak berharap anaknya bisa sekolah lebih tinggi dari mereka?
Pada masa itu, kami benar-benar down dan nyaris menyerah. Untungnya di awal 2007 kami mendengar tentang sebuah festival besar berskala nasional, A Mild Live Wanted, The Next Rising Star. Hadiahnya benar-benar menggiurkan, uang 50 juta rupiah, mobil, dan yang paling kami incar: kontrak rekaman dengan sebuah label besar, Musica.

Layaknya ikut sebuah festival, kami mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Walau tak punya feeling akan menang atau kalah, tapi saat itu kami sadar bahwa ini adalah kesempatan yang langka. Pertama-tama, kami mendaftar dan ikut seleksi CD demo. Lolos dari seleksi CD, kami bertarung dengan 10 band ibukota untuk jadi pemenang regional. Alhamulillah di tingkat Jabodetabek ini kami nomer satu.

Dari sini, kami masih harus bersaing untuk tingkat nasional. Awalnya kami tak yakin bakal menang. Sebab band-band saingan semuanya bagus. Kemampuan bermusik merata dan masing-masing punya karakter khas. Tapi ternyata Tuhan melihat perjuangan dan kesungguhan kami. Massive pun akhirnya memenangkan pertarungan dan jadi juara 1 nasional.

LAGU LIMA MENIT
Menang di A Mild Live Wanted, jalan kami pun terbuka lebar. Bahagia dan bangga membuncah di dada. Setelah rekaman untuk album kompilasi, kami pun mulai serius menggarap album perdana Massive. Yang jadi masalah, nama Massive ternyata sudah ada yang punya. Pihak Musica pun menyarankan kami merubah nama. Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami sepakat berganti nama menjadi D’Masiv.

Enam bulan berjibaku di dapur rekaman, akhirnya Februari 2008 D’Masiv pun meluncurkan album full dengan tajuk Perubahan. Mengapa kami menamai album ini Perubahan? Karena itu adalah gambaran yang paling nyata dari kondisi kami pasca bergabung dengan label besar. Tak hanya berubah nama, kami juga mengubah aliran musik yang tadinya rock progressive menjadi lebih slow dan pop. Bahkan, kami juga bersedia lho, mengubah penampilan jadi lebih modis lagi. Hahaha.

Ya, kami memang sangat bersemangat mengerjakan album perdana ini. Saking semangatnya, sampai-sampai kami menyetor 30 lagu untuk dipilih label. Banyak, kan? Setelah diseleksi oleh produser, jadilah kami merekam 12 lagu untuk album ini. Kebanyakan lagu adalah ciptaan Rian. Selain itu, ada beberapa nomer milik Rama. Tapi untuk aransemen musik, kami menciptakannya bersama-sama.

Untuk single pertama, Bu Acin (Indrawati Widjaja), bos Musica, memilih lagu Cinta Ini Membunuhku. Awalnya kami sempat kaget Bu Acin mengandalkan lagu ini. Tapi terbukti telinga dan feeling beliau memang oke. Buktinya lagu inilah yang mengantarkan D’Masiv hingga dikenal di seantero nusantara.

Katanya sih, lagu ini adalah lagu yang beberapa bulan terakhir, paling sering di putar dan menduduki peringkat teratas tangga lagu di radio. Selain itu, Cinta Ini Membunuhku juga jadi top download hampir di semua operator seluler, sebagai ring back tone.

Sukses ini benar-benar di luar dugaan kami. Apalagi lagu Cinta Ini Membunuhku adalah lagu lama yang diciptakan Rian saat masih duduk di bangku SMU. Saat itu Rian naksir berat dengan seorang cewek. Sang cewek tahu kalau Rian suka, dan tak pernah menjauh. Tapi, setiap kali Rian nembak cewek tersebut, selalu ditolak. Perasaan kecewa dan frustasinya dituangkan Rian dalam sebuah lagu. Tak butuh waktu lama bagi Rian menciptakan Cinta Ini Membunuhku. Hanya 5 menit.

REZEKI PENGAMEN
Berkat single Cinta Ini Membunuhku, nama D’Masiv kini mulai disejajarkan dengan band-band papan atas Indonesia. Ya, kata orang, lagu itu sangat catchy. Rian memang jago mencipta lagu. Begitupula Rama. Resepnya? Sederhana saja. Buatlah lagu berdasarkan pengalaman atau hal yang pernah dirasakan. Sebab, jika lagu itu tentang perasaan, biasanya gampang sampai ke hati yang mendengar.

Selain lirik lagu yang lugas dan langsung ke sasaran, D’Masiv juga punya beberapa kelebihan lain yang menonjol dibanding band lain. Vokalis kami Rian, warna vokalnya beda banget dari yang lain. Sangat khas. Selain itu, musik D’Masiv juga sangat fresh. Kami mencampur aransemen musik daerah ke dalam lagu-lagu kami yang modern.

Sukses besar ini, otomatis merubah drastis hidup kami. Awalnya terasa agak janggal menjadi orang terkenal. Kemanapun pergi, kami tak bisa lagi sebebas dulu. Sebab, orang-orang di jalanan sudah mulai mengenali dan memperhatikan kami. Dimintai tanda tangan dan diajak foto bareng juga terasa berkesan bagi kami. Artinya masyarakat memang bisa menerima kehadiran kami.

Tapi di atas itu semua, hal yang terasa paling luar biasa adalah saat mendengar orang menyetel lagu kami di rumahnya, atau saat melihat orang menyanyikan lagu kami di jalanan. Contohnya pengalaman Rian saat suatu pagi ada seorang pengamen yang menyanyi di depan rumahnya. Sang pengamen membawakan lagu Cinta Ini Membunuhku.

Saat Rian menghampiri untuk memberikan uang, sang pengamen kaget bukan kepalang. Rian hanya tersenyum sambil berpesan, ‘Bawain lagu itu terus, ya!’ Sang pengamen pun mengangguk sambil ngibrit. Bagi Rian pengalaman itu terasa lucu sekaligus mengharukan. Karyanya tak hanya mendatangkan kebahagiaan & rezeki untuk ia dan bandnya, tapi juga untuk orang lain.

MENLENGKAPI “SENJATA PERANG”
Meski tak menduga bisa secepat ini, tapi tentu saja kami amat bangga dan bahagia dengan apa yang sudah dicapai D’Masiv. Dan untuk semua sukses ini, kami tentu mengucap syukur yang tiada henti. Selain itu kami pun menyadari, apa yang kami raih adalah bukan hanya faktor kerja keras kami saja, tetapi juga didukung berbagai faktor. Alhamdulillah kami berada di bawah label yang bagus, dibantu oleh promosi yang gencar, dan disokong oleh tim manajemen yang baik.

Saat ini, jadwal D’Masiv memang sangat padat. Dalam sebulan, nyaris tidak ada hari libur. Kalaupun sedang tidak manggung, ada saja kesibukan yang menanti. Wawancara radio, jumpa fans, rapat dengan manajemen, pemotretan majalah, dan lain sebagainya. Capek? Tentu saja. Tapi semuanya kami syukuri dan nikmati. Ini semua adalah konsekuensi dari apa yang kami cita-citakan selama ini.

Tapi satu yang pasti, popularitas yang kami capai, tak merubah gaya hidup kami. Sampai saat ini kami masih tinggal di rumah orangtua masing-masing. Setiap ada waktu senggang, kami habiskan beristirahat di rumah. Penghasilan yang kami dapat pun tak dibelanjakan macam-macam, melainkan peralatan band. Maklum saja, selama ini kami kan, belum punya alat sendiri. Jadi istilahnya saat ini kami sibuk melengkapi senjata perang.

Nanti, jika peralatan sudah lengkap, maka honor yang masuk akan kami tabung. Masing-masing kami punya impian serupa, ingin membelikan orang tua kami rumah. Tapi, cita-cita kami yang terbesar masihlah sama seperti dulu, D’Masiv bisa jadi band yang besar dan terus menghibur pecinta musik Indonesia. Tapi khusus Kiki dan Rama, selain bermusik juga masih menyimpan keinginan untuk kuliah lagi.

tentang d'Masiv


Personil D'Masiv :
- Rian Ekky Pradipta a.k.a Rian
(Vokal)
Lahir di Jogjakarta,17 November
1986
- Dwikky Aditya Marsall a.k.a
Kiki (Lead Guitar)
Lahir Di Jogjakarta,23 November
1988
- Nurul Damar Ramadhan a.k.a Rama
(Guitar)
Lahir Di Jakarta,2 Mei 1987
- Rayyi Kurniawan I.D. a.k.a Ray
(Rhytm Guitar/Bass)
Lahir Di Jakarta 3 Maret 1988
- Wahyu Piadji a.k.a Why
(Drum)
Lahir Di Jakarta,1 Februari 1987

Setelah lama berdirinya d’Masiv Akhirnya Karir d’Masiv membuahkan hasil.Dengan d’Masiv memutuskan mengikuti ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Deteksi Prod, disponsori oleh A mild (Sampoerna), dan didukung oleh Musica Studio yang dinamakan A Mild Live Wanted. Alhamdulillah d'Masiv berhasil menjadi 1st Winner dari A Mild Live Wanted Rising Star ., d'Masiv telah Mengeluarkan album PerdanaNya yg bertitle PERUBAHAN with hits single 'CINTA INI MEMBUNUHKU,”DIANTARA KALIAN”,DIAM TANPA KATA”,dsb.sebagai hadiah utama dr memenangkan ajang A Mild Live Wanted ini. Semoga Dengan Adanya d’Masiv
Yang telah berkancah di musik Indonesia bisa tetap xsis terus dan musiknya dapat diterima oleh seluruh kalangan dan golongan di dunia universal Amin Ya Robbal Alamin.

Personil d'masiv band

d'Masiv aRe :
Rian ---------- VoKaL
KiKi ---------- Lead GuiTar
Rama ---------- Ryhtme guiTar
RaY ---------- bass
wHy ---------- DrUm
Robby---------- Add. Keyboard

Jadwal manggung d'Masiv band

Schedule d’masiv Januari 2009

01-01-2009 To be confrm
02-01-2009 To be confrm
03-01-2009 Show at Tenis indoor Senayan ( Event SMU 70 Jakarta )
04-01-2009 To be Confrm
05-01-2009 To Be Confrm
06-01-2009 - Kis Vaganza Indosiar
- d’Masiv By Request SCTV
07-01-2009 republika intervw
08-01-2009 Dahsyat RCTI
09-01-2009 Go to Makasar
10-01-2009 Aneka at Makasar
11-01-2009 Hut Indosiar
12-01-2009 To Be Confrm
13-01-2009 - Inbox SCTV
- Zona Cinta trex Fm
14-01-2009 go to palembang
15-01-2009 show palembang
16-01-2009 Hut Ceriwis
17-01-2009 show bangka
18-01-2009 Atrium Senen
19-01-2009 TBC
20-01-2009 TBC
21-01-2009 v.clip
22-01-2009 TBC
23-01-2009 Hut TPI
24-01-2009 Show at Jakarta ( SMP Muhammadiyah 35 ) dos-q Cipulir
25-01-2009 Show at Makasar
26-01-2009 Back to Jakarta
27-01-2009 TBC
28-01-2009 Show Jakarta V2
29-01-2009 go to pekalongan
30-01-2009 show pekalongan
31-01-2009 Show at Solo

Masivers Community

Asiik . Asiik . Asiik . Sekarang Masivers Community udah ada blognya !